Isoman Produktif dengan ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400)

"Besok pagi aku swab. Tenggorokanku gatal, lalu batuk. Tak lama disusul demam dan diare.. Doanya ya gengs..."

"Duh, semoga negatif ya Kak. Kita lagi banyak kerjaan. Repot kalau harus isoman"

"Iya, semoga negatif. Kalau Kakak positif, kita semua harus swab juga karena kontak erat."

"Semoga negatif... Aamiin. Bekerja di rumah sakit rujukan memang harus mengupayakan dua hal sekaligus, kesehatan dan pekerjaan. Kalau sampai sakit, siapa yang bekerja?"

"Ya, walau kita tidak berhadapan langsung dengan pasien seperti para dokter dan perawat, tapi kan kita bekerja melayani mereka. Obat kalau tidak dibayar, pasti bakal out of stock juga. Belum kebutuhan operasional rumah sakit lainnya. Semangat sehat gengs, biar tetap bisa masuk kerja"

Itulah percakapan yang sering terjadi saat salah seorang dari kami harus swab. Satu orang yang swab, kontak eratnya biasanya minimal satu ruangan. Otomatis, satu ruangan harus swab keesokan harinya setelah teman kami dinyatakan positif. Biasanya, ada saja yang positif di swab periode berikutnya. Begitulah, swab menjadi hal yang sering kami alami.


Menunggu hasil swab, bukan sesuatu yang sebentar. Sembari menunggu, wajib melakukan isoman. Swab pagi, hasilnya kadang baru keluar malam karena antrian. Itu sudah sangat bagus, bila dibandingkan dahulu, hasil swab baru diketahui beberapa hari kemudian karena sampel harus dibawa ke luar pulau. Fasilitas kesehatan di pulau terluar yang kami tinggali memang tidak selengkap di Jawa. 


Jika hasil swab pertama positif, langsung wajib isoman. Tidak boleh datang ke rumah sakit dalam rangka bekerja. Jika negatif, tetap isoman sampai swab kedua beberapa hari kemudian. Bisa bekerja di rumah sakit kembali jika swab kedua dinyatakan negatif. Jika swab kedua ternyata positif, wajib isoman beberapa hari ke depan sesuatu aturan atau hasil swab sudah menunjukkan negatif.


Siklus seperti ini kadang sering terulang. Baru dua hari selesai isoman, tak jarang menjadi kontak erat kawan yang lain, dan akhirnya harus swab lagi. Saat isoman menunggu hasil, tak jarang kami tetap bekerja meski dari rumah. Bukan atas perintah siapa-siapa, bukan pula karena kami gila kerja, tapi kami merasa dengan tetap bekerja dari lokasi isoman, setidaknya kami tetap mengupayakan operasional rumah sakit tetap berjalan. Meskipun hal ini hanya andil kecil yang bisa kami lakukan. 

Walaupun seringkali harus melakukan swab dan hidup di area rumah sakit rujukan, beberapa orang dari kami belum pernah dinyatakan positif. Mungkin ini takdir dan tidak boleh takabur juga. Tetapi, banyak hal yang terus kami upayakan agar lebih sering negatif meski berulang kali swab saat tracing

Lakukan Vaksinasi Lengkap

Mau tidak mau, vaksinasi lengkap harus kita lakukan. Karena setiap hari kerja saya hidup di rumah sakit rujukan, saya tertib melakukan vaksinasi. Vaksin dosis pertama, vaksin dosis kedua, dan booster telah saya lakukan demi perlindungan diri secara maksimal.

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan merupakan hal penting yang selalu saya patuhi. Masker yang disarankan adalah masker merk tertentu yang harganya cukup mahal bagi saya. Tetapi, saya tak kehilangan akal. Saya pun memakai masker ganda dalam keseharian. Untuk masker sebelah dalam, saya menggunakan masker medis sekali pakai yang banyak dijual di pasaran. Kemudian, masker bagian luarnya, saya menggunakan masker kain yang bisa dicuci ulang.

Untuk urusan cuci tangan, saya lebih memilih cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir. Sabunnya biasanya sudah tersedia di area cuci tangan, jadi saya tidak perlu membawa sabun kemana-mana. Sedangkan handsanitizer, selalu saya bawa kemana saja. Hanya saat saya malas mencuci tangan dengan sabun, handsanitizer baru saya gunakan.

Menjaga jarak dan menjauhi kerumuman, sebisa mungkin saya terapkan. Tentu saja demi keamanan saya pribadi dan orang lain.

Makan Makanan Bergizi

Saya percaya bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, akan meningkatkan imunitas yang kita miliki. Makanan bergizi tidak harus mahal. Untuk memenuhi asupan makanan bergizi, saya pun mengupayakan memasak sendiri. Dengan memasak sendiri, saya bisa memastikan alat masak, bahan masakan, dan proses masak sedemikian rupa agar asupan gizi masakan saya tetap optimal. Selain mengkonsumsi makanan bergizi, saya juga mengkonsumsi vitamin. Lebih sering saya mengkonsumsi vitamin alami seperti jeruk dan mangga yang selalu ada di kulkas saya, daripada mengkonsumsi vitamin buatan perusahaan farmasi.

Melakukan 3T

Salah satu kunci untuk memutus rantai penularan covid-19 adalah dengan melakukan 3T, yang meliputi Testing, Tracing, TreatmentTesting dilakukan segera saat kita bergejala. Hal ini penting agar kita tidak melakukan mobilitas padahal status negatif atau positif diri kita belum ada. Tracing dilakukan saat terjadi kontak erat dengan seseorang yang telah dinyatakan positif. Treatment dilakukan dengan tepat atas hasil testing dan tracing yang telah dilakukan.


Kehadiran ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) Saat Isoman

Saat isoman menunggu hasil swab, saya harus memaksimalkan kenaikan imun di badan. Di samping urusan pekerjaan, berkreasi dengan laptop juga merupakan upaya saya dalam menaikkan imun. Saya berkhayal, andai memiliki ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) secara pribadi, tentunya pekerjaan semakin ringan dan kreativitas untuk menaikkan imun juga berjalan. Tak perlu lagi saya gotong laptop kantor kemana-mana demi tetap bekerja saat isoman. ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) mudah dibawa kemana saja karena imut sekali barangnya. 

Laptop ini sebenarnya berukuran 14 inci. Hanya saja penampilannya seperti laptop 13 inci karena bezel layarnya sangat tipis berkat teknologi NanoEdge Display yang dimilikinya, yang juga dilengkapi dengan 180Ergolift Hinge. Ergolift Hinge ini membuat bodi utama laptop terangkat, sehingga menawarkan posisi mengetik yang nyaman dan ergonomis. Meski seolah besar, bobot ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) ini hanya 1,4kg dan ketebalan 1,69 cm. Ukuran laptop ini hanya 31.12 x 22.12 x 1.69 cm saja. Betapa ringkas dan portabilitasnya sangat tinggi, bukan? Meski mudah dibawa kemana-mana, tapi saya tidak khawatir jika laptop ini terjatuh. Sertifikasi standar MIL-STD-810H telah menjamin daya tahannya.

Port yang lengkap turut mendukung portabilitas ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) ini. Bayangkan saja, ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) mempunyai 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 1x HDMI 2.0b, 1x3.5mm Combo Audio Jack, dan Micro SD card reader yang bisa dimanfaatkan di mana saja. Tidak hanya itu, ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) juga dilengkapi dengan dua port USB Type-C Thunderbolt 4 yang dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat kelas profesional dan juga untuk port display output ataupun port pengisian daya melalui sistem USB power delivery

Untuk konektivitasnya, selain sensor sidik jari terintegrasi dengan tombol power, wireless laptop ini dibekali oleh fitur Wi-Fi 6 dengan ASUS WiFi Master dan Bluetooth 5.0. Dengan demikian, pengguna ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) dapat selalu terhubung secara stabil dan juga dapat menghubungkan berbagai perangkat secara mudah.

Laptop lelet menurut saya, bisa merusak imun. Saat jengkel dan pekerjaan tak kunjung usai, tentu membuat asam lambung naik. Kalau sudah begini, kualitas tidur menurun. Menurunnya kualitas tidur inilah yang bisa merusak imun. Tapi tenang saja, ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) bisa diandalkan dalam hal kecepatan. Meski imut, laptop modern ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. NVIDIA® GeForce® MX450 turut melengkapi tenaga ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400). Jadi, selain mempunyai performa yang prima berkat i7-1165G7 2.8GHz yang bisa ditingkatkan sampai 4.7GHz, laptop ini juga hemat daya. Kapasitas baterainya mencapai 63WHr dan mendukung fast charging. Selain itu, laptop ini juga didukung oleh 512 GB M.2 NVMe PCIe® SSD with 32GB Intel® Optane Memory. Kecepatan SSD laptop ini bisa mencapai 3500 MB/s. Hal ini sangat nyaman untuk melakukan pekerjaan multitasking, pun ketika harus memproses file yang berukuran besar. Graphics NVIDIA® GeForce® MX450 2GB GDDR6 mampu menghasilkan kualitas grafis yang sangat baik.

Laptop imut ini, memiliki screen ratio 16:10. Artinya, keimutan laptop tidak diikuti dengan imutnya space pada layar. Selain itu, layar ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) merupakan layar OLED yang mampu menampilkan warna hitam yang paling pekat dan cakupan warna yang jauh lebih luas berkat 100% DCI-P3 color gamut.  Layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 92% ini juga mempunyai resolusi 4K (3840 piksel x 2400 piksel) dengan response time 0,2 ms. Tidak hanya itu, layar ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) lebih bersahabat dengan mata, karena kemampuannya menurunkan blue light sampai 70% dan teknologi anti-flicker. Hal ini didukung dengan sertifikasi dari TUV Rheinland SGS. Wah, kalau begini, bisa isoman tapi kualitas tidur tetap baik meski seharian di depan layar untuk bekerja. 


Saat masing-masing personel isoman dan membutuhkan koordinasi langsung, ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) mempunyai kamera berkemampuan low-light dan fitur AI noise-cancelling yang sangat cocok dipakai untuk conference call. Inilah yang meminimalkan miss communication dalam pekerjaan meski masing-masing orang sedang menjalani isoman. Fitur AI noise-cancelling memungkinkan suara bising dapat disaring, sehingga pengguna ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) tetap nyaman ketika melakukan conference call meski sedang berada di lingkungan yang cukup bising.


Di samping menjaga kualitas tidur, pekerjaan juga cepat selesai karena saya lebih bisa fokus saat bekerja. Hal ini karena layar ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) mampu mempertahankan kualitas visual (tingkat akurasi dan reproduksi warna) meski diatur pada tingkat kecerahan yang rendah. Sebagai info, tingkat kecerahan 11% pada ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400), setara dengan angka 100% pada layar biasa. Tingkat akurasi warna yang super tinggi pada ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) juga telah tersertifikasi PANTONE Validated Display saat proses kalibrasinya.

ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) memiliki fitur ASUS ScreenPad™. Fitur ini merupakan touchpad berupa layar kecil yang bisa membantu penggunanya untuk berinteraksi langsung, tidak hanya menampilkan informasi saja. Selain itu, pada fitur ini juga terdapat Quick Key, sebuah fitur yang memungkinkan kita untuk membuat shortcut tanpa harus menghafal kombinasi keyboard-nya. Jadi, setiap aplikasi yang terpasang di laptop, bisa dengan mudah diatur dan dibuat shortcut.


Saat isoman, artinya kita tidak boleh bepergian. Tentunya hal ini sangat membosankan. Tetapi, ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) bisa mengatasi kebosanan tersebut dengan mendengarkan musik maupun menonton drama korea. Audio yang powerful dan immersive yang disertifikasi oleh para audio expert di Harman Kardon, mampu menyuguhkan audio yang jernih.


 Spesifikasi ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) digambarkan di dalam tabel berikut ini: 

Melihat spesifikasi ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) di atas, saya semakin berharap memperoleh laptop tersebut. Dengan laptop itu, saya bisa produktif dalam situasi apapun.


*****







"Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ZenBook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com," 





4 Comments

  1. semoga selalu sehat2 dan dalam lindunganNya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih, Mb:)
      Semoga Mb sekeluarga juga sehat selalu dan dalam lindungan-Nya selalu...aamiin

      Delete
  2. spesifikasi laptop yang mumpuni bisa bikin kita tambah semangat kerja ya mbak.
    aku pengen ganti laptop tapi masih bingung hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul ssekali.. Semoga setelah baca tulisan saya, jadi nggak bingung:)

      Delete