Penulisan "di" sebagai Kata Depan dan Awalan

Saat saya melongok media sosial, saya sering tak habis pikir.. Indonesia sudah 73 tahun merdeka, tetapi masih saja warganya salah dalam penulisan bahasa Indonesia sesuai kaidah yang benar. Karena saya cuma pengamat alakadarnya, saya tidak akan mengupas semua kesalahan. Toh jika semua dikupas, pembaca malah malas membaca tulisan saya jadinya.

Baik, saya cuma mau membahas masalah penulisan "di". Simple, hanya dua huruf saja. Sayangnya kok masih banyak yang salah ya. Yuk mari setelah membaca tulisan kecil saya ini, penulisan "di"-nya diperbaiki.

***

"Di" bisa berfungsi sebagai kata depan dan awalan. Apa bedanya? Tentu saja berbeda. "Di" sebagai kata depan dalam penulisannya ditulis serangkai. Sedangkan "di" sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
"Di" yang berfungsi sebagai kata depan, biasanya menunjukkan arah, tujuan, maupun tempat. Contohnya, "di" pada kalimat-kalimat berikut:

1. Suatu hari, saya menemukan uang di jalan raya.
2. Rumahku ada di sebelah barat.
3. Di sana ada beberapa saudaraku.
4. Saya suka membaca di perpustakaan.

"Di" sebagai awalan, secara umum fungsinya untuk membentuk kata kerja pasif. Beberapa kalimat berikut memuat "di" sebagai kata kerja pasif:

• Bapak dimarahi atasannya.
• Buah-buahan dari kebun nenek diolah ibu menjadi manisan.
• Permintaan saya telah diluluskan oleh pejabat tersebut.

Nah, semoga tulisan kecil saya bermanfaat ya. Mari cintai Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.