Jika seseorang membicarakan uang, jangan dianggap orang itu matrealistis ya. Uang bukan hal yang tabu untuk dibicarakan. Justru harus dibicarakan untuk dibuatkan perencanaan yang matang. Membuat rencana keuangan berarti merencanakan input dan outputnya.
Merencanakan input keuangan sama artinya dengan merencanakan pendapatan. Tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki lebih dari satu pendapatan. Memiliki lebih dari satu pendapatan tidak mengharuskan seseorang untuk bekerja di lebih dari satu tempat kerja juga. Bisa jadi tetap bekerja di satu tempat, tetapi ia memiliki penghasilan tambahan juga. Harta yang ia kelola terus bertumbuh dari masa ke masa. Contohnya seseorang bekerja di sebuah tempat, tetapi ia memiliki penghasilan dari sewa. Selain pendapatan sewa, bisa jadi ia juga mempunyai penghasilan dari jualan yang ia kelola atau pun bagi hasil dari patungan usaha yang dilakukannya. Jadi dalam satu bulan, hidupnya tidak melulu tergantung pada tanggal gajian. Mau cepat atau lambat gaji yang diterimanya, tidak berpengaruh pada cash flow keuangannya. Inilah yang disebut cash flow-nya independen.
Berapapun perencanaan pendapatan yang sudah dilakukan, tetap saja hal itu akan sia-sia belaka jika pengeluarannya tidak direncanakan. Hal mendasar yang harus ditanamkan kuat dalam diri ialah pengendalian diri.
Pengendalian diri ialah kunci dalam merencanakan output dalam keuangan. Tanggal muda adalah saat uang gaji satu bulan ada di tangan. Namanya hasil jerih payah satu bulan, tentu saja jumlahnya cukup lumayan. Tanggal-tanggal itu sangat mungkin sering terjadi kebocoran pengeluaran. Hal-hal yang tidak ada dalam rencana keuangan, bisa terjadi begitu saja. Skala prioritas pengeluaran yang telah dibuat mendadak tidak berlaku lagi. Misalnya, awal bulan seharusnya rekening saving-nya terisi 30% dari jumlah gaji, bisa saja hanya terisi 5% dari jumlah gaji. Selisihnya yaitu sebesar 25% dari jumlah gaji rupanya digunakan untuk membeli baju branded yang kebetulan sedang diskon. Wajar saja hal itu terjadi. Siapapun yang merasa mempunyai uang di tangan dan kurang disiplin dalam pengendalian diri, maka dengan mudah ia mengganti skala prioritas keuangannya.
Momen tanggal muda bisa dibuat lebih berarti, yaitu dengan pengendalian diri. Menggunakan uang selalu di bawah pendapatan seharusnya dilakukan pada setiap orang yang menginginkan keadaan yang baik pada cash flow miliknya. Jangan sampai ungkapan lebih besar pasak daripada tiang terjadi. Ungkapan itu rentan terjadi mengingat kemudahan melakukan kredit di jaman sekarang. Jurus membawa uang tunai dalam jumlah minimal untuk mencegah belanja berlebihan tidak lagi berlaku. Uang tunai yang dibawa mungkin tidak cukup untuk membeli dan pendapatan mungkin tidak meng-cover, tetapi kartu kredit bisa sangat berperan. Atau mungkin untuk membeli sesuatu, uang bisa saja belum cukup. Tetapi karena kemudahan kredit, akhirnya bisa membeli banyak barang yang ujung-ujungnya harus memikirkan cicilan.
Hidup tanpa cicilan sangat mungkin direncanakan. Jika masih ada cicilan, segera lunasi. Jika belum ada cicilan, pertahankan. Hidup tanpa cicilan bukan berarti hidup tanpa asset. Banyak orang yang berhasil menerapkan hidup tanpa cicilan tetapi tetap bisa membeli asset. Hidup seperti ini tentu saja terasa ringan. Tetapi jangan sampai terlena untuk tidak melakukan saving dan mengelola atas dana saving tersebut. Lebih pilih mana: sisa gaji untuk membayar cicilan ataukah sisa gaji untuk pos saving? Mumpung tanggal muda, saatnya mengelola.
9 Comments
Mengelola uang dengan cerdas akan membuat hidup tenang di akhir bulan ����
ReplyDeleteBetul. Butuh kecerdasan finansial:)
Deletebetul ya agar kita gak sekarat saat tanggal tua
ReplyDeleteIya mb.. Biar tetap enjoy spanjang hari:)
Deleteawal bulan yg saya lakukan pertama itu bayar tagihan mbak, asuransi dan kartu kredit (kalau ada), kemudian sisihkan untuk biaya hidup. 10 % nya ditabung, sisanya yg hampir 40% diinvestasikan.
ReplyDeletemasih agak salah sih saya sisihkan udang karena tidak ada dana darurat yg saya siapkan
Klo menurut saya, dana darurat itu wajib:)
DeleteDulu aku samasekali ga bisa ngatur keuangan. Tp krn suami meminta 100% gajinya dia yg atur, plus ditambah gajiku, mau ga mau aku mulai belajar gmn caranya mengatur financial keluarga. Ga pengen aja nanti kita keteteran ato parahnya jd beban anak2 di masa tua hanya krn g ada pegangan :). Makanya mumpung msh umur produktif, aku selalu sisihin pertama kali utk investment ntah itu reksadana, obligasi, saham dll, baru setelah itu kewajiban rt lainnya. Alhamdulillah cicilan g ada, krn memang aku mau menghindari itu supaya ga kena riba nya. Intinya memang disiplin sih. Kalo org2 pada nyisihin utk kewajiban dulu, aku maunya investasi dulu. Baru yg pengeluaran. Kalo ga gitu, bakal susah utk nabungnya :)
ReplyDeleteBetul, mb:) bagus itu klo prefer investasi drpd pengeluaran lainnya:)
DeleteAJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "