Pola hidup sehat itu mudah kok. Hanya ada tiga kuncinya, yaitu olah raga yang teratur, istirahat yang cukup, dan nutrisi yang tepat. Jika ketiga hal ini terpenuhi, tentunya kualitas hidup yang diperoleh juga lebih baik. Itu yang sering saya ucapkan pada suami dan orang-orang terdekat saya.
Kunci hidup sehat (Dok. Pribadi) |
Bicara istirahat yang cukup, saya rasa istirahat suami juga sudah cukup. Hanya sesekali jika ada pertandingan sepak bola, suami saya begadang. Tetapi sebelum bangun malam menonton bola, suami sudah tidur di awal. Atau sebaliknya, setelah menonton bola, tidurnya menjadi berkepanjangan.
Nah, kalau soal nutrisi ini yang membuat saya rada khawatir. Suami saya adalah penggemar mi instan.
Walaupun saya tidak menyediakannya di rumah, tetapi suami sering
diam-diam membeli sendiri dan memasaknya. Berkali-kali saya menemukan
bungkus mi instan di keranjang sampah. Berkali-kali pula saya
menemukan panci bekas merebus mi yang lupa dicuci sendiri. Dan berkali-kali saya menemukan stock mi instan yang disembunyikannya. Saya pun jadi
tahu kalau saya telah kecolongan.
Kalau
banyak makan mi instan itu menyehatkan, tentu saya tidak akan memberi
batasan. Sesekali boleh, tapi kalau berkali-kali jangan. Itu peraturan
soal makanan yang saya terapkan demi menjaga kesehatan.
Sepertinya
terlalu kejam ya, makan mi instan saja dibatasi. Bukan kejam, justru sayang. Masalahnya kandungan natrium, lemak, dan kalori pada mi instan biasa
cukup tinggi. Sedangkan tubuh manusia mempunyai ambang batas yang harus
ditaati saat mengkonsumsi ketiga zat tersebut.
1. Natrium (garam). Manusia hanya membutuhkan 1 sendok teh (2300 mg) natrium per hari. Sedangkan natrium yang terkandung pada mi instan biasa di atas 940 mg per bungkusnya. Coba bayangkan jika suami saya dalam satu hari mengkonsumsi minimal satu bungkus mi instan biasa, sudah pasti ia beresiko
mengkonsumsi lebih dari 2300 natrium per harinya. Pasalnya makanan lain
yang dikonsumsi suami saya seperti sayur dan lauk pauk, pastinya juga
mengandung natrium yang jika diakumulasi dengan natrium mi instan tentu hasilnya bisa melebihi ambang batas yang diizinkan. Jika kebanyakan natrium, saya khawatir suami saya akan mengidap hipertensi.
2. Lemak. Ambang batas kebutuhan total lemak manusia Indonesia per hari sebesar 62 gram, di mana total lemak jenuhnya tidak boleh melebihi 18 gram. Kandungan lemak pada mi instan begitu tinggi yaitu sekitar 15-17 gram per bungkusnya akibat proses pembuatannya dengan cara digoreng. Kandungan lemak yang tinggi ini menyebabkan berat badan meningkat. Pantas saja berat badan suami meningkat.
3. Kalori. Karena lemak adalah sumber kalori, maka kandungan lemak yang tinggi pada mi instan juga sejalan dengan kandungan kalorinya yang juga tinggi, yaitu sebesar 400 kalori per bungkus. Saya pun tidak mau suami saya kebanyakan asupan kalori karena akan cepat menua nantinya.
***
Suatu hari sepulang kerja saya singgah ke sebuah swalayan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Secara tidak sengaja mata saya tertuju pada rak mi instan. Ada sebuah mi instan yang menarik perhatian saya di rak itu. Mi dengan kemasan premium dan rasa yang unik tersebut langsung saya bawa menuju kasir. Konon menurut iklan di televisi, mi tersebut proses produksinya dengan dipanggang bukan digoreng sehingga menghasilkan air rebusan berwarna kuning jernih. Saya tidak langsung percaya. Nanti saya buktikan dengan memasaknya bersamaan dengan mi instan biasa yang kebetulan masih ada di rumah.
Sesampainya di rumah, saya tidak langsung membuka mi yang saya beli karena belum sempat. Baru keesokan harinya di hari libur, saya langsung membuka kemasan Mi Kering Tropicana Slim tersebut. Benar-benar premium kemasannya. Ada wadah berbentuk kotak di dalam kemasan mi. Pantas saja tampilan luarnya kotak banget.
Kemudian, saya menyiapkan dua panci masing-masing untuk memasak Mi Kering Tropicana Slim dan mi instan biasa. Setelah kedua mi tersebut selesai direbus, saya segera meniriskannya dengan wadah berbeda. Rupanya iklan di televisi tidak bohong, air rebusan Mi Kering Tropicana Slim lebih jernih.
Dengan cepat saya merebus sayuran segar yang telah dipotong dan bakso ikan dalam wadah yang berbeda. Saya sengaja menambahkannya dalam membuat mi agar semakin lezat dan sehat. Setelah masak, lalu saya tiriskan. Dalam sebuah wadah, saya pun mencampurkan bumbu, minyak, dan bubuk cabe bawaan Mi Kering Tropicana Slim. Setelah itu, saya mencampurkan mi dan sayuran yang telah ditiriskan ke dalam wadah bumbu tersebut hingga rata. Terakhir, Mi Kering Tropicana Slim saya sajikan secantik mungkin dengan topping bakso ikan.
Mi Kering Tropicana Slim yang lezat dan sehat telah tersaji dengan cantik khusus untuk suami saya tercinta. Suami saya pun segera melahapnya. "Enak banget, dan boleh dong di rumah ada stock Mi Kering Tropicana Slim biar hobbiku makan mi bisa terpenuhi." Begitu kata suami saya.
Melihat suami saya yang lahap makan Mi Kering Tropicana Slim, sepertinya saya semakin yakin bahwa mi pilihan saya sudah tepat. Jika dibandingkan dengan mi instan lainnya, Mi Kering Tropicana Slim lebih rendah kalori, lebih rendah lemak, dan lebih rendah natrium (garam). Di samping itu, rasa ayam bakarnya juga terasa original.
Perbandingan natrium, lemak dan kalori pada Mi Kering Tropicana Slim dengan mi instan lainnya tersaji dalam tabel berikut:
Informasi nilai gizi pada Mi Kering Tropicana Slim:
Selain mengkonsumsi Mi Kering Tropicana Slim yang aman, saya dan suami juga mengkonsumsi produk Tropicana Slim lainnya untuk gaya hidup sehat kami.
Sesampainya di rumah, saya tidak langsung membuka mi yang saya beli karena belum sempat. Baru keesokan harinya di hari libur, saya langsung membuka kemasan Mi Kering Tropicana Slim tersebut. Benar-benar premium kemasannya. Ada wadah berbentuk kotak di dalam kemasan mi. Pantas saja tampilan luarnya kotak banget.
Mi Kering Tropicana Slim dikemas secara premium (Dok. Pribadi) |
Air rebusan Mi Kering Tropicana Slim lebih jernih daripada air rebusan mi instan biasa (Dok. Pribadi) |
![]() |
Mi Kering Tropicana Slim untuk suami saya tercinta (Dok. Pribadi) |
Suami saya lahap makan Mi Kering Tropicana Slim (Dok. Pribadi) |
Perbandingan natrium, lemak dan kalori pada Mi Kering Tropicana Slim dengan mi instan lainnya tersaji dalam tabel berikut:
Pembanding
|
Tropicana
Slim
Mi
Kering Ayam Bakar
|
Mi
Instan Korea
|
Mi
Instan Biasa
|
Kalori
Total
|
240
kkal
|
436
kkal
|
390
kkal
|
Lemak
Total
|
5
g
|
14.7
g
|
17
g
|
Kadar
Natrium Total (Garam)
|
480
mg
|
1840
mg
|
940
mg
|
Informasi nilai gizi pada Mi Kering Tropicana Slim:
![]() |
Nutrition Facts (credit) |
Selain mengkonsumsi Mi Kering Tropicana Slim yang aman, saya dan suami juga mengkonsumsi produk Tropicana Slim lainnya untuk gaya hidup sehat kami.
10 Comments
Good luck ya maksay.
ReplyDeleteAku juga siap2 beli mie tropicana slim ini deeeh :)
Siipp, mak. Terima ksh ya^^
Deleteblum pernah nyobain... wajib dibeli nih :D
ReplyDeleteDicoba, mak. Tp awas nagih lohh:D
DeleteKeren reviewnya...hehe jadiii pengeeen :D
ReplyDeletediborong yukkk..hehehe..:D
DeletePengen coba ah....menggiurkan..suamiku mau ta paksa jalan pagi ni mak...
ReplyDeletecobalah mak..hati2 bakal nagih lho krn enak n sehatnyaa..:D
Deletemie kering tropicana slim enak mba :)
ReplyDeleteBetul:)
ReplyDelete