Arisan = Solusi Keuangan

Sepertinya hampir semua orang familiar dengan arisan. Begitu pun saya, saya juga mengikuti kegiatan bernama arisan ini. Bagi saya, arisan juga bisa dijadikan ajang silaturahmi. Setiap hari kita disibukkan dengan urusan masing-masing. Dengan adanya arisan, kita meluangkan waktu sejenak sebulan sekali untuk saling bertemu.

Saya sempat bertanya-tanya, dari segi keuangan, bagaimana sih kedudukan arisan itu? 

Setelah saya amati dan tentu saja membaca beberapa literatur keuangan, barulah saya mengerti bagaimanakah gerangan arisan tersebut dipandang dari segi keuangan. Arisan itu ibarat hutang, tetapi tanpa melibatkan kompensasi atas hutang tersebut. Ilustrasi berikut, sedikit menggambarkan tentang arisan.

Pada awal bulan Maret 2015 Ibu Lina mengikuti arisan di kompleksnya dengan pembayaran arisan per orang sebesar Rp200.000. Adapun jumlah peserta arisan sebanyak 24 orang. Arisan dikocok pada tanggal 4 setiap bulannya. Karena jumlah peserta arisan 24 orang dan per orang Rp200.000, maka setiap keluar satu nama memperoleh uang arisan sejumlah Rp4.800.000. Dan arisan tersebut akan dikocok terakhir pada awal bulan Februari 2017. Kebetulan, pada kocokan pertama keluarlah nama Ibu Lina. Jadi pada bulan Maret 2015 Ibu Lina memperoleh uang tunai Rp4.800.000 dan masih mempunyai kewajiban membayar arisan per bulan Rp200.000 sampai dengan bulan Februari 2017.

Pada saat yang sama, sepupu Ibu Lina yang bernama Ibu Bekti mengajukan pinjaman di koperasi tempatnya bekerja sebesar Rp4.800.000 dengan tempo 24 bulan dan bunga tertentu.

Ibu Lina dan Ibu Bekti sama-sama membawa pulang sejumlah uang dengan nominal yang sama pada hari yang sama. Uang tersebut bisa untuk keperluan apa saja. Kedua Ibu itu juga sama-sama mempunyai kewajiban bulanan mulai bulan ini sampai pada bulan Februari 2017.  Hanya bedanya Ibu Lina selama 24 bulan, setiap bulannya cukup mengeluarkan Rp200.000 saja. Sedangkan Ibu Bekti, selama 24 bulan, setiap bulannya mengeluarkan lebih dari Rp200.000 untuk membayar pokok pinjaman berikut bunganya.

Dari ilustrasi di atas, mungkin kita semua semakin paham apa manfaat arisan dari segi keuangan. Tinggal kitanya saja mau arif atau tidak dalam menggunakan uang itu.