Cash on Hand

Ketika berbicara tentang financial, tentu tak asing lagi dengan istilah "Cash on Hand". Sesuai namanya, "Cash on Hand" berarti uang kas yang ada di tangan kita. Sifatnya fleksible karena ada di tangan, jadi kapan saja kita bisa menggunakannya.

"Cash on Hand" sangat memudahkan kita dalam bertransaksi. Apapun transaksinya, asal ada uang di tangan, pastilah akan tertunaikan. Sebaliknya, "Cash on Hand" yang banyak sangat rentan dengan pemborosan. Manusia memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Semakin ia cepat puas, semakin mudah juga ia berlaku konsumtif alias boros.

Bagi orang yang mempunyai pengendalian diri yang baik, berapa pun jumlah "Cash on Hand", tidaklah menjadi suatu masalah. Walaupun orang tersebut jalan-jalan ke mall dengan membawa uang banyak, tetapi karena ia mempunyai pengendalian diri yang baik, ketika keluar dari mall pun tetap saja ia tidak boros belanja. Berbeda dengan orang yang tidak mempunyai pengendalian diri yang baik, ketika ia jalan-jalan ke mall, berapa pun jumlah "Cash on Hand", pasti akan habis. Orang tipe ini bahkan katika tidak mempunyai uang, akan melakukan apa saja untuk mendapatkan barang yang ia inginkan. Bisa saja ia mencari penghasilan tambahan, berhutang, menipu, menggelapkan uang, berbuat curang atau tidakan lainnya.

Jadi, "Cash on Hand" itu perlukah? Tergantung. Bagi orang yang mempunyai pengendalian diri yang baik, sangat perlu. Ia akan bijak menggunakan uang yang ada di tangannya. Ia tidak akan gegabah dalam berbelanja. Tetapi, orang yang tidak mempunyai pengendalian diri yang baik, "Cash on Hand" tidak begitu perlu. Ia cenderung gegabah dalam berbelanja, oleh karena itu sebisa mungkin ia minimalisir jumlah uang di tangannya. Ia terlebih dahulu harus belajar mengendalikan diri dari sifat konsumtif.

Nah, Anda tipe yang mana?:)