Saat hari raya lebaran tiba, harga tiket pesawat di seantero nusantara kian menggila. Pun saya sendiri yang jualan tiket pesawat, juga tidak ketinggalan dapat "jatah" harga tiket yang mahal. Sebenarnya hal ini bisa disiasati jika memesan tiket pesawat jauh-jauh hari. Tetapi hal itu tidak bisa saya lakukan mengingat keputusan cuti kantor belum keluar baik kantor saya maupun suami saya. Bisa saja saya asal beli tiket pesawat kemudian baru mengajukan cuti ke kantor dan kalau tidak boleh ya saya resign, ganti perusahaan. Tidak, saya tidak melakukan itu karena saya harus profesional sebagai accounting di perusahaan.
Dengan itikad baik, saya pun mendadak mencari tiket mudik ke Jogja untuk saya, suami dan anak saya. Walaupun mahal, tetap saya tempuh karena saya harus profesional di pekerjaan, dan saya pun ingin menjalin silaturahmi dengan banyak orang di Jogja dan sekitarnya. Moment lebaran adalah saat tepat untuk menjalin silaturahmi dengan banyak orang karena hampir semua orang mudik di saat lebaran. Untungnya, kantor saya mengijinkan saya lama di Jogja, 17 hari off adalah waktu yang cukup lumayan bagi saya. Tetapi rupanya itikad baik saya tidak berjalan mulus. Ternyata tiket Tanjungpinang-Jogja dan tiket Batam-Jogja sudah habis. Akhirnya saya dan keluarga harus mau terbang dari Batam ke Semarang. Konsekuensinya, saya sekeluarga harus berangkat pagi-pagi dari rumah di Tanjungpinang untuk mengejar kapal penyeberangan ke Batam.
Setelah tiba di Semarang, saya dan keluarga harus melanjutkan perjalanan darat menuju kota Jogja. Setelah menimbang banyak hal, akhirnya kami menjatuhkan pilihan naik taksi dari bandara A. Yani Semarang menuju Jogja. Jadilah perjalanan mudik saya begitu lengkap, yaitu jalan darat, laut dan udara kami lakoni. Capek? Jelas. Mahal? Iya. Belum lagi tiket kembalinya nanti. Tetapi demi menjalin silaturahmi dengan keluarga besar, sahabat dan teman-teman semua, saya sekeluarga rela menjalaninya.
Tidak mau menyia-nyiakan perjalanan yang mahal dan tidak sebentar, saya pun sangat hati-hati mengatur waktu selama di Jogja. Pada intinya, selama di Jogja saya bisa bertemu banyak orang. Saya bisa menyambung silaturahmi dengan banyak orang, itu tujuan saya.
Rencana silaturahmi selama di Jogja pun berjalan lancar. Salah satunya silaturahmi bersama keluarga. Saling memaafkan dan menyambung tali silaturahmi adalah agenda tahunan yang diprioritaskan kala lebaran.
Pada suatu kesempatan, saya berhasil silaturahmi dengan Mak Ida Nur Laila, sesama blogger. Ke rumah beliau yang indah dan asri, saya memperoleh banyak ilmu yang berkah. Plus dapat hadiah sebuah buku lagi. Terima kasih ya, mak..:) Saya suka bukunya. Dan buku itu mengingatkan saya bahwa menikah di jalan dakwah itu memang tidak mudah dan penuh onak duri. Tetapi itulah jalan yang paling dekat menuju surga-Nya.
Di lain kesempatan, saya bersilaturahmi dengan teman SMA saya. Selama tiga belas tahun kami tak saling bertemu. Kami mengobrol banyak hal, termasuk urusan bisnis oriflame yang kami jalani. Rupanya bisnis juga bisa menjadi ajang silaturahmi. Begitupun sebaliknya, silaturahmi bisa berbuah bisnis.
Itulah beberapa moment silaturahmi saya yang cukup indah juga berkah. Sayangnya, saking semangatnya saya bersilaturahmi, beberapa pertemuan silaturahmi saya lupa didokumentasikan. Padahal masih banyak orang-orang terkasih yang saya temui selama saya berada di Jogja dan sekitarnya.
Silaturahmi bisa memperluas rejeki. Hal itu juga saya rasakan. Mudik lebaran kali ini, saya pun berhasil menambah jumlah pelanggan tiket saya. Selain itu, rupanya Ibu saya memberikan hadiah berupa tiket Garuda Jogja-Jakarta-Tanjungpinang. Alhamdulillah..
Silaturahmi di moment lebaran, berbuah banyak ilmu dan pengalaman. Meski bukan hal murah dan mudah untuk mudik lebaran, tetapi setiap tahun saya mengusahakan untuk pulang. Satu tujuan, untuk menjalin silaturahmi yang indah dan berkah. Alhamdulillah, selama ini saya selalu dimudahkan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tersayang pada setiap moment lebaran.
Rencana silaturahmi selama di Jogja pun berjalan lancar. Salah satunya silaturahmi bersama keluarga. Saling memaafkan dan menyambung tali silaturahmi adalah agenda tahunan yang diprioritaskan kala lebaran.
Pada suatu kesempatan, saya berhasil silaturahmi dengan Mak Ida Nur Laila, sesama blogger. Ke rumah beliau yang indah dan asri, saya memperoleh banyak ilmu yang berkah. Plus dapat hadiah sebuah buku lagi. Terima kasih ya, mak..:) Saya suka bukunya. Dan buku itu mengingatkan saya bahwa menikah di jalan dakwah itu memang tidak mudah dan penuh onak duri. Tetapi itulah jalan yang paling dekat menuju surga-Nya.
Di lain kesempatan, saya bersilaturahmi dengan teman SMA saya. Selama tiga belas tahun kami tak saling bertemu. Kami mengobrol banyak hal, termasuk urusan bisnis oriflame yang kami jalani. Rupanya bisnis juga bisa menjadi ajang silaturahmi. Begitupun sebaliknya, silaturahmi bisa berbuah bisnis.
Itulah beberapa moment silaturahmi saya yang cukup indah juga berkah. Sayangnya, saking semangatnya saya bersilaturahmi, beberapa pertemuan silaturahmi saya lupa didokumentasikan. Padahal masih banyak orang-orang terkasih yang saya temui selama saya berada di Jogja dan sekitarnya.
Silaturahmi bisa memperluas rejeki. Hal itu juga saya rasakan. Mudik lebaran kali ini, saya pun berhasil menambah jumlah pelanggan tiket saya. Selain itu, rupanya Ibu saya memberikan hadiah berupa tiket Garuda Jogja-Jakarta-Tanjungpinang. Alhamdulillah..
Silaturahmi di moment lebaran, berbuah banyak ilmu dan pengalaman. Meski bukan hal murah dan mudah untuk mudik lebaran, tetapi setiap tahun saya mengusahakan untuk pulang. Satu tujuan, untuk menjalin silaturahmi yang indah dan berkah. Alhamdulillah, selama ini saya selalu dimudahkan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tersayang pada setiap moment lebaran.
10 Comments
Wahh bahagianya keluarga ibu erlina ini ya hehe, salam persaudaraan dari kami di kota medan...
ReplyDeletesalam persaudaraan juga ya, terima kasih sudah berkunjung..:)
DeleteWah lengkap nikmatnya silaturahmi ya Mak... semua bs terjalin ya silaturahmi keluarga, bisnis juga teman-teman..bahkan bs silaturahmi sm mak Ida... walaupun mahal semua terbayar dg bahagia ...
ReplyDeleteTerimakasih sdh ikut berpartisipasi dalam GA saya makkk...
Sama2, mak. Terima kasih atas kunjungannya:)
DeleteJika silaturahmi tumbuh subur Insya Allah tawuran bisa dicegah.
ReplyDeleteSemoga berjaya dalam GA
Salam hangat dari Surabaya
Betul, pakdhe. Salam hangat juga, maturnuwun sudah berkunjung:)
DeleteSilahturahmi membawa berkah ya mbak, rasanya nikmat sekali ^^
ReplyDeleteamiin. Iya, mak. Trima kasih atas kunjungannya:)
DeleteIndahnya bersilaturahmi
ReplyDeletebetul:)
Delete