Setelah
lahir dan besar di kota Gudeg, kini sampailah episode kehidupanku di
Tanjungpinang Pulau Bintan. Aku harus menerima keadaan untuk tinggal di pulau
yang kaya sumber daya alam berupa bauksit ini. Mendampingi suami yang
kebetulan sedang penempatan di kota Tanjungpinang, mengharuskanku untuk sedikit
beradaptasi. Terlebih bersamaku, ada seorang anak balita buah hati kami yang
selalu mewarnai hari-hari. Adaptasi yang menurutku sangat vital adalah masalah air. Di kota Jogja, aku selalu menemui air yang sangat jernih. Apalagi aku
tinggal tak jauh dari lereng gunung Merapi.Tetapi, sekarang aku tinggal di
pulau yang tanahnya mengandung bauksit. Tak mengherankan jika masih saja
menemukan sumur bermata air yang keruh. Awal mula kami tinggal di kota Tanjungpinang,
kami mengontrak sebuah rumah. Sungguh perjuangan adaptasi yang harus diuji, air rumah kontrakanku berwarna keruh
dan agak berbau logam. Otomatis, aku terpaksa membeli air galon untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan sehari-hari. Air sumur yang keruh itu hanya kugunakan untuk mandi dan
mencuci. Awalnya terasa gatal, tetapi lama-lama terbiasa juga.
Tidak
mau terus bertahan dengan sumur keruh, akhirnya aku dan suamiku mencoba mencari
tempat tinggal baru. Mungkin inilah buah kesabaranku menggunakan air keruh, akhirnya aku berhasil
memiliki tempat tinggal baru dengan air sumur yang banyak dan jernih.
Air adalah sumber kehidupan. Air yang berkualitas juga menentukan
kualitas kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu memang sudah selayaknya umat
manusia menjaga kuantitas dan kualitas air tersebut. Salah satu upaya umat
manusia untuk menjaga air adalah dengan menjaga keberadaan hutan. Oleh karena itu,
upaya reklamasi hutan wajib dilakukan utamanya oleh para pengusaha tambang. Di
pulau Bintan tempat tinggalku sekarang, penambangan bauksit banyak dilakukan.
Akibatnya, kondisi airnya pun pada musim kemarau acapkali mengalami kekeringan.
Masalah air
bukan lagi masalah air yang keruh, tetapi juga air yang langka karena musim
kemarau.
![]() | |||
Lahan pasca penambangan bauksit (Dokumentasi pribadi) |
Reklamasi
hutan pasca penambangan adalah sebuah kewajiban yang harus ditegakkan.
Pembibitan pohon sebagai cikal bakal hutan harus terus diupayakan jika memang
menginginkan air
selalu terjaga.
Pembibitan Pohon (Dokumentasi pribadi) |
Air yang banyak bukan jaminan hidup yang layak. Karena air yang banyak tidak layak dikonsumsi
jika air
tersebut tidak memenuhi standar air minum yang disarankan baik oleh WHO maupun pemerintah
Indonesia.
Air yang banyak belum tentu layak dikonsumsi (Dokumentasi pribadi) |
Menurut
WHO dan Permenkes no.492/MENKES/PES/IV/2010, air dianggap layak dikonsumsi apabila memenuhi baik
syarat fisik, mikrobiologis, kimiawi maupun radioaktif. Secara fisik, air yang layak dikonsumsi adalah air yang jernih (tidak berwarna), tidak
berbau, dan rasa alami. Secara biologis, air yang layak dikonsumsi adalah air yang tidak mengandung kuman
berbahaya seperti bakteri Escherichia Coli dan Coliform. Secara kimiawi, air yang layak dikonsumsi harus memenuhi lima
syarat: Pertama, TDS < 500. Total Dissolved Solid atau kandungan mineral
yang terlarut di dalam air lebih kecil dari 500. Tubuh kita memang memerlukan mineral
yang berguna, tetapi kadarnya tidak boleh melebihi batas yang telah diatur oleh
pemerintah. Kedua, pH 6,5-8,5. Kadar keasaman air 6,5 sampai 8,5 adalah kadar
keasaman air
yang baik. Ketiga, bebas zat kimia beracun. Keempat, tidak mengandung logam
berat. Kelima, tidak mengandung pestisida. Secara radiologi, air yang layak dikonsumsi adalah air yang tidak mengandung bahan
radioaktif.
Menilik
persyaratan air
yang layak
dikonsumsi di atas, tentu jenis air sumur pada kontrakan pertamaku di Tanjungpinang termasuk
dalam kategori air
yang tidak layak
dikonsumsi. Untungnya setelah aku pindah rumah, aku menemukan sumur air yang airnya banyak dan jernih. Tetapi
kepuasanku akan airku
sekarang tidaklah sampai di sini. Sepertinya aku membutuhkan kehadiran Pureit untuk mengubah airku menjadi air minum yang layak dikonsumsi. Meskipun air sumurku jernih, namun tidak menutup
kemungkinan air
tersebut layak
dikonsumsi karena bisa jadi mengandung garam ataupun mineral yang cukup tinggi
sebagai akibat dari pengaruh batuan di bawah tanah yang dilewati oleh air tersebut.
Pureit hadir dalam dua varian, yaitu Pureit Classic dan Pureit Marvella. Kedua varian tersebut
dapat menjadi andalanku untuk mengubah air sumur biasa menjadi air yang layak dikonsumsi.
Kehadiran
Pureit
Classic mampu membuat air yang aman karena Pureit bekerja dengan teknologi canggih 4
tahap pemurnian air "Teknologi Germkill". Adapun 4 tahap pemurnian
tersebut diantaranya: Pertama, saringan serat mikro untuk menghilangkan
kotoran. Kedua, filter karbon aktif untuk menghilangkan parasit dan pestisida
berbahaya. Ketiga, prosesor pembunuh kuman dengan "programmed disinfection
technology" yang menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak
terlihat. Keempat, penjernih untuk membuat air jernih tidak berbau dengan rasa
yang alami.
Melihat
teknologi yang diterapkan pada Pureit Classic, bisa dikatakan Pureit Classic
mempunyai banyak keuntungan. Adapun keuntungan tersebut diantaranya adalah
Pureit itu mudah digunakan, praktis dan harganya terjangkau untuk memperoleh air minum yang
layak dikonsumsi. Selain itu, Pureit Classic tidak memerlukan sambungan dengan
keran, mempunyai kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter, tidak
menggunakan listrik maupun gas. Jadi, dengan kata lain Pureit Classic adalah produk ekonomis yang cukup handal.
![]() |
Pureit Classic (Sumber: www. pureitwater.com) |
Teknologi
pemurni air
dengan UV pada Pureit
Marvella tentu dapat diandalkan untuk mengubah airku menjadi air yang benar-benar layak minum. Selain itu, air yang dihasilkan oleh Pureit Marvella terlindungi dari kuman
berbahaya karena telah memenuhi kriteria ketat EPA (Environmental Protection
Agency) Amerika Serikat dan juga telah teruji secara klinis di Scottish
Parasite Diagnostic Laboratory Glasgow Inggris, London School of Hygiene and
Tropical Medicine, dan Unilever Laboratory. Keunggulan lainnya, Pureit Marvella juga nyaman digunakan karena terhubung langsung
ke pipa air
dengan sistem autofill sehingga sangat praktis tanpa memerlukan pengisian ulang.
![]() |
Pureit Marvella (Sumber: www.pureitwater.com) |
Bagaimana
aku bisa yakin jika Pureit Marvella memang benar-benar bisa kuandalkan? Jawabannya
karena Pureit
Marvella bekerja melalui 4 tahap pemurnian yaitu filter sedimen, filter karbon
aktif, filter sedimen plus, dan sinar UV intensitas tinggi. Pertama, airku, oleh Pureit Marvella akan dihilangkan
kotorannya pada tahap filter sedimen. Kemudian parasit, pestisida, klorin, rasa
dan bau pada airku
akan dihilangkan pada tahap kedua yaitu filter karbon aktif. Pada tahap ketiga,
yaitu filter sedimen plus, partikel karbon dan sisa kotoran yang ada di airku akan dihilangkan. Terakhir, yaitu
tahap keempat, dengan sinar UV intensitas tinggi, kuman, bakteri dan parasit
berbahaya yang ada di airku akan dihilangkan.
![]() |
4 Tahap Pemurnian (Sumber: www.pureitwater.com) |
Air adalah kebutuhan vital manusia. Pureit adalah teknologi yang sangat
berguna untuk mengubah air biasa menjadi air minum yang layak dikonsumsi. Karenanya, kehadiran pureit dan air memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Pureit Bekerjasama dengan BLOGdetik
Sumber:
www.kelair.bppt.go.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih
http://forumhijau.com

0 Comments