Banyak
orang yang belum mengetahui apa itu penyakit TB. Padahal, TB adalah penyakit
yang paling mematikan diantara jenis penyakit infeksi lainnya. Kampanye dan
sosialisasi TB pun sudah digalakkan di mana-mana. Tetapi masih juga banyak orang
tidak mengetahui apa itu penyakit TB. Bagaimana penularannya dan tentu saja
cara menyembuhkan penyakit TB perlu disosialisasikan lebih lanjut.
Jika anda tidak mengidap penyakit
TB, bersyukurlah. Tetapi jangan abaikan segala propaganda tentang TB yang
mungkin sangat berguna bagi lingkungan anda. Bahkan, bisa jadi karena anda men-share sebuah artikel ataupun share tulisan ini ke khalayak, anda
telah berjasa menolong seorang atau lebih penderita penyakit TB.
Baik, kita mulai pembahasan tentang
penyakit TB ya! Saya akan mencoba menyajikannya dalam bahasa sesederhana
mungkin agar lebih banyak orang yang memahaminya. Mudah-mudahan setelah banyak
orang yang mengetahui apa itu TB, juga akan berakibat lebih mudah menemukan
pasien TB. Tentu saja, setelah ditemukan, selayaknya pasien tersebut bisa
disembuhkan. Mohon ijin saya memulai ya!
TB merupakan jenis penyakit infeksi
yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis. Penyakit ini bisa menyerang semua usia. Jadi, saya maupun
anda wajib waspada! Satu lagi, penyakit ini mudah sekali menular lho. Pasalnya
penyakit TB ini ditularkan melalui udara. Nah, padahal di sekitar kita kan
tidak ada ruang tanpa udara. Apalagi di ruang ber-AC, penyakit TB mudah sekali
menular.
![]() |
Gambar dari sini |
Penyakit
TB memang dapat disembuhkan. Tetapi, jika tidak segera ditemukan penderita TB
untuk disembuhkan, maka bakteri TB bisa menyerang ke berbagai organ. Penyakit
TB, diantaranya bisa menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, usus, ginjal,
tulang, otak maupun kandungan. Lebih parah lagi, penyakit TB bisa menular ke
orang lain. Nah lho!
![]() |
Gambar dari sini |
Untuk
menemukan penyakit TB, tentu pertama-tama kita harus mengenali gejalanya. Batuk
berkelanjutan yang disertai dahak selama lebih dari tiga pekan merupakan salah
satu sindrom yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengidap penyakit TB.
Gejala lainnya, pengidap TB akan mengalami sesak nafas dan nyeri di dada. Jika
kedua gejala tersebut dialami seseorang, apakah sudah layak seseorang tersebut
disebut penderita TB? Belum! Jadi jangan mudah mendiagnosa seseorang terkena TB
dan menghindarinya ya. Gejala penyakit TB lain yang mengikuti diantaranya
adalah batuk berdahak yang disertai darah, demam lebih dari satu bulan,
berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas, badan lemah dan lesu serta
nafsu makan menurun yang berakibat pada penurunan berat badan.
![]() |
Gambar dari sini |
Nah,
setelah gejala di atas diketahui, tentu akan lebih mudah untuk mengetahui siapa
saja yang mengidap penyakit TB. Jika sudah tahu, segera bawalah penderita
tersebut ke pusat kesehatan terdekat untuk memperoleh pertolongan. Untuk
memastikan seseorang mengidap TB atau tidak, tim medis akan melakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan juga melakukan foto rontgen. Jika kedua prosedur tersebut
berhasil menunjukkan seseorang mengidap TB, maka pengobatan jangka panjang
selama sekitar 6-9 bulan harus segera dilakukan. Selama masa pengobatan
tersebut, penderita TB harus mengkonsumsi kombinasi obat yang tepat serta terus
menerus teratur melakukan pengobatan. Jika tidak, dikhawatirkan timbulnya kekebalan
ganda kuman TB terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang biasa dikenal dengan
Multi Drug Resistance (MDR-TB). Untuk meminimalkan kasus MDR-TB, sejak tahun
1995 WHO telah meluncurkan program strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy).
Penderita TB tidak boleh disebut
sebagai stigma negatif di masyarakat. Justru harus kita temukan untuk
disembuhkan. Kontak secara langsung memang cukup berbahaya, tetapi dengan
kondisi fisik kita yang prima, kita tidak akan mudah tertular. Standar hidup
yang baik, gemar berolah raga, makan makanan bergizi, pemberian vaksin BCG
secara rutin pada balita adalah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah
penyakit TB. Mari stop penyebaran penyakit TB!!
10 Comments
Suka banget sama paragraf akhirnya. Setuju Mak. Bukan untuk dijadikan stigma negatif :)) Good luck ya lombanya. Aku juga baru ikutan tadi, untung kita masih keburu yak. Hihihi. Good luck for us ^_^
ReplyDeletehihihi..iya mak, hampir tak sempat td:)
DeletePernah baca blog seorang penderitaa TB. Emang ngeri banget nih penyakit. Dan mari stop penyebaran penyakit TB!
ReplyDeleteYuk, mari:)
DeleteYuk, kita stop penyebaran TB demi masa depan yang lebih baik
ReplyDeleteSetuju. Salah satu motivasi saya mengikuti lomba ini adalah agar bisa turut serta mengkampanyekan penyakit TB, agar lebih banyak warga negara yang sehat:)
DeletePas baca-baca info soal TB, saya masih ga percaya masih ada yang ga mau kasi vaksin TB untuk anaknya
ReplyDeleteentah juga.., mungkin belum tau detail soal TB, jadinya tidak memberikan vaksin TB
DeleteRokok bisa pengaruh terkena TB?
ReplyDeleteKalau rokok itu lebih ke penyakit kanker mulut or kanker paru2
Delete