Tingkat
keberhasilan seseorang salah satunya ditentukan oleh satu kata, FOKUS. Baik ia
seorang pelajar, mahasiswa, pedagang, pekerja, tua, muda, laki-laki maupun
perempuan membutuhkan fokus pada target tertentu yang ingin dicapainya. Fokus berarti
mengumpulkan segenap tenaga dan perhatian pada satu hal yang hendak dicapai
targetnya.
Seseorang yang
gagal fokus bisa juga dikatakan orang tersebut belum berhasil mengoptimalkan
segala daya, upaya dan potensinya untuk mencapai target. Contohnya seorang
pedagang yang tidak mencapai target penjualan. Bisa jadi, pedagang tersebut
kurang maksimal dalam berdagang seperti kurangnya promosi, pelayanan yang tidak
ramah, barang yang dijualnya tidak berkualitas, sediaan yang dimilikinya kurang
lengkap, dll.
Dalam financial keluarga, gagal fokus bisa juga
berarti pemborosan, kurangnya saving maupun
investasi. Contohnya sebuah keluarga yang menargetkan untuk memiliki 100 gr
Logam Mulia untuk biaya pendidikan anak. Maka untuk mencapai target tersebut, seorang
ayah ataupun ibu bisa berperan sebagai financial
planner yang menjaga agar target tersebut bisa dicapai sehingga pada
hitungan waktu ke depan, 100 gr Logam Mulia segera dapat untuk dimiliki. Bagaimana
caranya? Tentu bukan sesuatu yang mudah jika target yang diharapkan adalah 100
gr Logam Mulia. Seluruh anggota keluarga perlu mendukung tercapainya target
ini. Identifikasi pos-pos pengeluaran sangat diperlukan. Skala prioritas atas
pos-pos yang telah diidentifikasi tersebut juga perlu dibuat. Setelah ada
prioritas, maka pos-pos pengeluaran yang prioritasnya berada di urutan paling
bawah bisa dipangkas (jika memungkinkan). Jikalau tidak bisa dipangkas,
usahakan penghematan yang maksimal. Jika seluruh anggota keluarga tidak mampu
memiliki 100 gr Logam Mulia pada rentang waktu tertentu, bisa jadi keluarga
tersebut gagal fokus. Barangkali keluarga tersebut lebih mengutamakan prestise daripada upaya penghematan, pos
pengeluaran makan di luar lebih dominan, terlalu sering liburan ataupun
foya-foya lainnya. Lain halnya jika telah terjadi sesuatu misalnya sakit pada
salah satu anggota keluarga. Kalaupun yang terjadi adalah sebuah musibah
seperti sakit misalnya, maka hal ini bisa ditoleransi bukan sebagai penyebab
gagal fokus.
2 Comments
Huhu.... aku sering gagal fokus dalam finansial. Gara2 tergoda barang diskonan. TFS, Mak. :)
ReplyDeleteRata-rata semua wanita begitu mak..sudah umum. Apalagi kalau barangnya menarik:)
ReplyDelete