Urusan
saling bully rupanya bukan urusan di
dunia anak saja. Coba perhatikan panggung politik yang sedang bergema di tanah
air tercinta ini. Tidak sedikit aksi saling bully
terjadi antar caleg, capres maupun partai. Ada sedikit quote bahwa bila anda masuk ranah politik berarti anda siap untuk dibully. Anda siap? Well, siap tidaknya sangat tergantung kesiapan fisik dan mental
sang calon anggota legislatif dan calon presiden.
Sudah
menjadi makanan sehari-hari jika media X menayangkan berita negatif partai Y,
calon legislator Z maupun calon presiden YZ. Begitu pun media lainnya,
propaganda pesta demokrasi demikian kentara. Terlepas apakah itu fakta ataupun
aksi bully semata, tayangan yang
menjatuhkan pamor sebuah partai, calon legislator ataupun calon presiden
tertentu cukup ampuh untuk membentuk opini publik.
Kesiapan
fisik dan mental sang calon legislator dan calon presiden tersebut juga
tergantung dari niat mereka memasuki dunia politik. Apakah niat tersebut tulus
untuk mengabdi dan berbuat lebih banyak untuk kepentingan bangsa, ataukah ada
niat lain yang tersembunyi. Biasanya, calon legislator dan calon presiden yang
berniat tulus untuk mengabdi dan berbuat lebih banyak untuk kepentingan bangsa,
akan menjadikannya sosok politikus yang tangguh meski banyak aksi bully yang dialaminya. Ia tidak
bergeming dengan celotehan di luar sana. Ia tetap fokus untuk mewujudkan niat
baiknya tersebut. Ia tidak mau kehilangan energi menanggapi hal-hal yang tidak
perlu diklarifikasi walaupun hal tersebut telah terlanjur menjadi sebuah opini
publik. Di pemikirannya, hanya ada kerja dan kerja untuk mewujudkan niat
baiknya. Ketika niat dan usaha telah ia lakukan, ia pun berserah kepada-Nya
menanti keputusan terbaik atas ikhtiarnya.
Tanggal
9 April tinggal menghitung hari. Pada tangga 9 April 2014 nanti, pesta
demokrasi akan mencapai puncaknya dengan adanya pemilihan umum secara serentak
bagi seluruh warga negara Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu yang tersisa,
setiap warga negara Indonesia dapat berpikir jernih untuk menentukan pilihan
hatinya bagi Indonesia yang lebih baik. Entah menetapkan pilihan karena
partainya ataupun karena sosok ketokohan sang calon legislator dan calon
presiden, semoga pesta demokrasi tetap akan mengedepankan persatuan dan
kesatuan bangsa agar selalu tercipta keamanan serta stabilitas bangsa
Indonesia.
6 Comments
persaingan politik memang lagi jadi buah bibir dimana2 karena moment memang jelang pemilu. semoga kita jadi blogger yang berani bertangung jawab dg apa yg kita sampaikan ya, mak :)
ReplyDeleteiya mak, semoga:)
ReplyDeletesaya siap mba..mempertaruhkan jagoan saya :D daripada golput hehehe
ReplyDeleteSaya juga punya jagoan, mak:) Mudah-mudahan semua pada punya jagoan:)
DeleteIya, ada bully di mana-mana mak, sampai di antar teman juga ada :p
ReplyDeleteBully ga kenal tempat dan waktu, mak..
Delete