Menjadikan Anak Juara


                 Potensi kelebihan berbeda-beda dimiliki oleh setiap anak. Tidak ada seorang anak pun lahir tanpa kelebihan. Orang tua harus jeli dan teliti untuk menemukan potensi tersebut. Kemudian, orang tua bertugas lagi untuk mengolah dan mengembangkan potensi tersebut menjadi sesuatu yang berarti. Tugas mengolah dan mengembangkan potensi juara pada anak ini tentu tidak terlepas dari asupan nutrisi bergizi dan stimulasi.
            Asam lemak (DHA dan ARA) adalah salah satu nutrisi penting yang wajib ada untuk memaksimalkan perkembangan otak anak dan ketajaman penglihatannya. Sejauh ini, ASI merupakan sumber penghasil asam lemak (DHA dan ARA) terbaik. Oleh karena itu,memberikan ASI secara penuh merupakan investasi awal menjadikan anak juara. Di samping itu, sisi higienis juga didapatkan dari ASI. Namun, bagi ibu yang karena suatu hal tidak bisa memberikan ASI, jangan berkecil hati. Ada beberapa makanan yang dapat diandalkan sebagai sumber asam lemak (DHA dan ARA). Beberapa makanan tersebut diantaranya ikan laut (Salmon, bilis, dll), susu formula yang mengandung DHA & ARA, minyak ikan, daging, dan telur. Tetapi, tetap ASI sebagai prioritas utama lho yaa..:)
            Untuk mendukung kecerdasan anak, pemberian makanan yang mengandung DHA dan ARA juga harus dibarengi dengan pemberian asupan nutrisi bergizi seimbang. Hal ini karena selain DHA dan ARA, untuk memaksimalkan perkembangan otak masih dibutuhkan zat lainnya diantaranya karbohidrat dan protein. Karbohidrat mengandung glukosa, yaitu senyawa penting yang berguna sebagai bahan bakar otak agar otak berkembang optimal. Sedangkan protein merupakan senyawa yang berperan penting dalam proses pengolahan informasi di otak.
            Stimulasi juga merupakan hal penting untuk membuat anak menjadi juara. Stimulasi bisa dimulai dari hal-hal yang paling mudah dan terjangkau oleh orang tua, misalnya stimulasi menggunakan pakaian, kartu pintar, buku cerita, dan mainan edukatif. Stimulasi menggunakan pakaian adalah stimulasi terpraktis yang bisa dilakukan. Dalam hal ini, ketika memberikan pakaian bagi anak, orang tua sebaiknya memberikan pakaian yang mengandung unsur stimulatif. Misalnya pakaian dengan warna-warna dasar yang menarik ataupun pakaian yang bergambar angka maupun alphabet. Dengan pakaian berwarna dasar menarik, orang tua bisa menstimulus anak untuk mengenal warna melalui tebak warna pakaian. Lambat laun, anak pasti pintar dalam mengenal warna. Sedangkan dengan pakaian yang bergambar angka atau alphabet, orang tua dapat berimajinasi tebak-tebak angka maupun alphabet. Sehingga, secara tidak sadar, anak akan terbiasa dengan angka dan alphabet yang pada akhirnya akan membantu anak dalam belajar membaca di kemudian hari.
            Kartu pintar balita adalah salah satu sarana efektif untuk menstimulus anak. Kartu pintar balita ini biasanya dijual di toko buku dan toko perlengkapan bayi. Permainan edukatif dan menyenangkan dapat orang tua lakukan dengan kartu ini. Misalnya permainan mencari harta karun berupa angka, warna, alphabet maupun bentuk yang terdapat dalam kartu ini. Berikan reward ketika anak berhasil menemukan harta karun itu.
            Kebiasaaan membacakan buku cerita bagi anak dapat berbuah meningkatnya kemampuan bahasa anak. Walau anak belum bisa berbicara sekalipun, anak tetap akan merekam tiap kosakata yang ada pada buku cerita. Kelak, ketika ia mahir berkata, orang tua akan dibuat takjub dengan kekayaan kosakata yang diucapkannya.
            Mainan yang sekaligus berfungsi sebagai stimulus telah banyak dijumpai di mana-mana. Konsep bermain sambil belajar saat ini telah banyak diterapkan pada aneka ragam mainan untuk anak. Hal ini memudahkan orang tua dalam membelikan mainan anak yang bernilai stimulus. Misalnya permainan puzzle bentuk benda tertentu. Melalui puzzle ini, anak akan terstimulus kecermatan dan ketepatannya dalam menyusun puzzle.

0 Comments