Festival
Sungai Carang sebentar lagi akan dilangsungkan dalam rangka 230 tahun kota
Tanjungpinang. Festival ini akan digelar mulai tanggal 31 Desember 2013 sampai
dengan tanggal 6 Januari 2014 dengan menampilkan aneka budaya dan kearifan
lokal Tanjungpinang khususnya dan wilayah Kepri lainnya, diantaranya Karnaval
230 Perahu di Sungai Carang, Karnaval Makanan Tradisional Melayu, Pameran Foto
Sejarah Kerajaan Melayu Riau Lingga, Pesta Lentera dan Cahaya 2014, Karnaval
Baca Gurindam XII oleh 230 Siswa SD/SLTP/SLTA, Peragaan Busana Batik Bermotif
Gonggong, Melukis di Kanvas 230 Meter oleh 230 Siswa SD/SLTP/SLTA, Semarak
Tanjungpinang dan Pesta 230 Lampu Colok, Pawai Alegoris Perjuangan Raja Haji
Fisabilillah dan Parade Drum Band Dalam Busana Melayu.
Banyak
peluang potensial yang bisa digarap melalui festival ini, diantaranya peluang
di sektor Ekonomi dan sektor Budaya. Di sektor Ekonomi, diharapkan festival ini
mampu menggerakkan ekonomi Tanjungpinang melalui peningkatan kunjungan
pariwisatanya. Promosi maksimal ke luar Tanjungpinang harus digencarkan agar
pengunjung festival ini juga bisa maksimal. Promosi maksimal ini juga disertai
pembenahan seluruh potensi pariwisata di Tanjungpinang khususnya, dan Kepri
pada umumnya. Ibaratnya rumah yang harus berbenah ketika ada tamu, agar tamu
tersebut terkesan pada kunjungan pertamanya, dan kelak akan berkunjung kembali.
Harapannya, sembari menyaksikan Festival Sungai Carang, pengunjung juga
menikmati aneka pariwisata yang ada di Tanjungpinang dan wilayah Kepri lainnya,
baik wisata alam, budaya maupun kearifan lokal. Kepuasan pengunjung menikmati
Festival Sungai Carang dan berbagai objek wisata yang ada di Tanjungpinang ini
kelak akan membawa dampak positif bagi kunjungan wisata Kepri dan Tanjungpinang
khususnya. Apalagi, akses menuju Tanjungpinang sudah sangat berkembang baik
melalui darat, laut maupun udara. Dari Jakarta, kota Tanjungpinang dapat dicapai
secara langsung dengan maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya dan Lion Air. Bandara
yang ada di Tanjungpinang pun sudah dibangun cukup representatif sehingga
nyaman bagi pengunjung Festival Sungai Carang yang datang dari luar Kota
Tanjungpinang. Begitu juga dengan
pelabuhan yang ada di Tanjungpinang juga sudah cukup memadai. Berbagai armada
kapal dari berbagai pulau setiap hari menjambangi pelabuhan ini.
Di
sektor Budaya, banyak budaya dan kearifan lokal terutama budaya Melayu yang
bisa dipertunjukkan. Melalui Festival Sungai Carang ini diharapkan semua pihak
mengenal budaya Melayu yang merupakan budaya dominan di Tanjungpinang dan
selanjutnya mencintai serta melestarikan budaya Melayu tersebut. Budaya Melayu
ini merupakan salah satu asset kebudayaan Indonesia yang bisa dipromosikan ke
seluruh wilayah Indonesia dan bahkan ke luar negeri. Wisata budaya biasanya
justru malah disukai pengunjung dari luar negeri. Oleh karena itu, momentum
Festival Sungai Carang ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan dipromosikan
secara maksimal. Di samping itu, kecintaan masyarakat Kepri akan budaya Melayu
bisa mendorong upaya pelestarian budaya tersebut secara turun temurun ke
generasi berikutnya sehingga budaya Melayu dapat menjadi cirri khas kota
Tanjungpinang yang layak dipromosikan baik ke dalam maupun luar negeri.
Sinergi
potensi ekonomi dan budaya Festival Sungai Carang merupakan kesempatan yang
harus dimanfaatkan oleh semua pihak untuk kemajuan kota Tanjungpinang ke depan.
Oleh karena ini, sejak sekarang sebelum festival tersebut resmi dibuka,
pembenahan di berbagai sektor harus diupayakan.
0 Comments