Melawan Kenaikan BBM (Pernah dimuat di Tanjungpinang Pos 5 Juli 2013)


Belum genap satu bulan, Pemerintah Indonesia telah mengetok palu kenaikan BBM. Tidak ada yang bisa memungkiri dampaknya. Kenaikan BBM serta merta mendongkrak harga-harga barang di pasaran. Hal ini karena BBM merupakan salah satu komponen Biaya Overhead Perusahaan, baik langsung maupun tidak.
Ibarat nasi telah menjadi bubur, kenaikan harga BBM merupakan kemestian yang harus dihadapi masyarakat Indonesia. Upaya perlawanan terhadap kehaikan BBM ini patut diperkuat oleh semua pihak. Salah satu poin penting upaya perlawanan ini adalah menghindari sikap konsumtif. Pola hidup hedonis yang banyak berkembang di masyarakat dewasa ini telah melahirkan konsumerisme yang tinggi. Bahkan untuk memperoleh prestise tertentu, segelintir orang rela memperoleh barang konsumtif tersebut melalui jalan kredit. Padahal, idealnya kredit digunakan hanya untuk memperoleh barang-barang investasi agar kondisi keuangan tetap sehat. Sikap hedonis yang melahirkan konsumerisme ini harus dibuang jauh-jauh dari masyarakat. Edukasi melalui berbagai media perlu ditingkatkan mengingat kenyataan yang ada di masyarakat adalah masyarakat yang mayoritas konsumtif. Edukasi yang berhasil lambat laun akan membentuk karakter masyarakat bergaya hidup sederhana. Dengan kesederhanaan ini, masyarakat cenderung lebih siap menghadapi kenaikan harga-harga barang di pasaran. Hal ini karena masyarakat terbiasa melakukan saving sisa kelebihan pendapatan dengan pengeluaran yang dimilikinya. Saving inilah yang bisa dijadikan alat menghadapi kenaikan BBM yang diikuti kenaikan harga-harga barang lainnya.
Investasi di berbagai sektor kehidupan juga merupakan upaya perlawanan terhadap kenaikan BBM. Keberhasilan sebuah investasi akan menghasilkan return tertentu yang bisa digunakan untuk mengembalikan daya beli yang menurun akibat kenaikan BBM. Daya beli merupakan indikasi besarnya kemampuan mata uang untuk membeli sejumlah barang di pasaran. Dengan naiknya harga-harga barang di pasaran, uang yang semula cukup digunakan untuk membeli barang tertentu menjadi tidak cukup, bahkan kurang. Return investasi inilah yang bisa digunakan untuk menambahkan kekurangannya.  Di samping untuk memperoleh return, investasi di berbagai sektor juga diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja ini akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat yang pada gilirannya juga akan meningkatkan daya beli masyarakat.
Pengawasan terhadap pendistribusian barang di pasaran juga menjadi bagian penting dalam melawan kenaikan harga BBM. Naiknya BBM telah menyebabkan harga-harga barang di pasaran mengalami kenaikan. Akan tetapi kenaikan ini dapat dikendalikan dalam batas wajar apabila pendistribusiannya tidak mengalami hambatan. Distribusi barang yang lancar membuat ketersediaan barang menjadi normal. Normalnya ketersediaan barang inilah yang tidak menyebabkan harga barang melambung tinggi tak terkendali. Sebaliknya, jika terjadi kelangkaan barang, makan bisa dipastikan harga-harga barang akan meroket tajam.
Berbagai paparan upaya perlawanan terhadap kenaikan BBM di atas hanya bersifat normatif. Berhasil atau tidaknya sangat tergantung oleh upaya semua pihak terkait.

0 Comments