HIDUP INDAH DENGAN HUSNUDHON (BERBAIK SANGKA)

HIDUP INDAH DENGAN HUSNUDHON (BERBAIK SANGKA)


                Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat..amiin.
Husnudhon adalah sikap berbaik sangka kepada siapapun, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama makhluk-Nya. Husnudhon merupakan salah satu pikiran positif yang terlahir dari hati yang jernih. Kejernihan hati inilah yang akan melahirkan kehidupan yang indah karena dengan hati yang jernih, akan terlahir rasa syukur atas berbagai hal yang terjadi pada diri setiap insan. Sehingga apapun kondisinya, hati akan terasa lapang dan indah.
HUSNUDHON KEPADA ALLAH SWT
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Sesuai hadist tersebut, sangatlah jelas bahwa husnudhon bisa membawa hidup kita menjadi indah. Contohnya: Pada saat kita terlambat datang ke pelabuhan dan tertinggal kapal. Kita tak perlu marah ataupun sikap negatif lainnya. Lebih baik kita terima saja dan kita berprasangka baik kepada Allah SWT bahwa Allah menghendaki kita untuk berlayar dengan kapal terbaik, perjalanan kapal yang lancar dan cuaca di laut bagus. Dengan berprasangka baik seperti itu maka hati kita terasa lapang dan insya Allah hati kita benar-benar memperoleh kapal terbaik, perjalanan kapal yang lancar dan cuaca di laut yang bagus sesuai prasangka kita kepada Allah SWT.
                Contoh lainnya ketika kita terkena dampak inflasi sehingga harga-harga kebutuhan terus melambung tinggi. Pada saat seperti itu, lebih baik kita berprasangka baik bahwa Allah sedang menghendaki kita untuk bekerja lebih rajin dan lebih berhemat sehingga secara tidak disadari, kita telah menjadi manusia beretos kerja tinggi.
                Ketika kita berhusnudhon kepada Allah SWT, hendaknya juga harus kita barengi dengan sikap taqwa, yaitu sikap melakukan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Sikap taqwa kita yang semakin hari semakin kita pupuk, tentu saja akan membuahkan hasil yang maksimal, yaitu kita akan dekat dengan Allah SWT. Kedekatan kita kepada Allah SWT akan melahirkan rasa syukur di setiap saat. Sedangkan apabila kita senantiasa bersyukur, nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita akan ditambah (QS. 14:7).

                HUSNUDHON KEPADA SESAMA MAKHLUK-NYA
                Husnudhon adalah kunci sukses kita membangun hubungan dengan orang lain. Ketika kita berprasangka baik kepada orang lain, hati kita terasa tentram dan kita akan terhindar dari gossip. Kita akan tentram dan nyaman untuk berdekatan dengan orang lain karena kita berhusnudhon kepadanya. Hal ini apabila terus kita bina pada setiap orang maka akan lahirlah sebuah ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah yang terbina akan mendatangkan kehidupan yang indah, hidup sehari-hari terasa damai, pikiran tenang, dll.
                Seperti dijelaskan di awal, bahwa husnudhon kepada orang lain akan menghindarkan kita dari bergossip karena ketika kita sudah berhusnudhon, kita sudah mempunyai prasangka yang baik kepada orang lain  sehingga kita sudah merasa tidak perlu membicarakan orang lain. Ayat Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat ayat 12).
                Adapun contoh berhusnudhon kepada orang lain adalah: Ketika kita melihat tetangga mempunyai mobil baru. Kita tidak perlu berprasangka buruk bahwa mobil itu hasil korupsi. Kita sebaiknya berbaik sangka kepadanya. Mungkin saja tetangga baru tersebut baru saja dibelikan mobil oleh orangtuanya karena tabiatnya yang baik kepada orangtuanya. Atau mungkin saja tetangga tersebut baru saja memperoleh laba yang besar karena ia berhasil menjual banyak barang dagangannya. Dengan berbaik sangka, kita terhindar dari pikiran negatif yang bisa membutakan hati.
                Wallahu a’alam bis shawab.

0 Comments