Dalam peradaban manusia, ibu adalah sosok yang istimewa. Darinyalah terlahir generasi hebat sebuah bangsa. Generasi hebat itu adalah generasi pemimpin kecil yang tentu saja tidak terbentuk serta merta tanpa peran aktif seorang ibu. Dengan segala kecintaan yang dimilikinya, ibu melakukan yang terbaik bagi pemimpin kecil sejak masa pra kehamilan, masa kehamilan, masa lahir hingga tumbuhnya pemimpin kecil. Aspek fisik maupun non fisik tidak pernah luput dari perhatian ibu guna membangun kecerdasan multi talenta pemimpin kecilnya.
Kini,
peran istimewa itu telah aku sandang sejak kelahiran pemimpin kecilku, 01
Februari 2010 lalu. Sejak aku menikah, aku sudah mulai aktif membaca berbagai
literatur tentang kehamilan dan tumbuh kembang anak. Setelah memperoleh
ilmunya, aku langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari hingga
kini.
Masa Pra Kehamilan
Aku
melalui masa ini hanya sebentar karena aku dinyatakan positif hamil beberapa
pekan setelah berakhirnya datang bulan pertama pasca menikah. Walaupun singkat,
tetapi aku merasa memperoleh banyak hal. Di sela-sela kesibukanku berkantor di
ibukota, aku menuntaskan beberapa literatur tentang kehamilan. Aku bertekad,
meski hidup sendiri di ibukota jauh dari suami dan orangtua, aku tetap akan
memberikan yang terbaik untuk anakku.
Masa Kehamilan
Masa
kehamilan pertamaku adalah masa indah dalam hidupku. Aku sangat bersemangat
ketika berjumpa dengan pemimpin kecilku meski hanya dengan mediasi usg dokter kandungan. Hasil menuntaskan
berbagai literatur segera aku aplikasikan. Support
suami dan orang tua nun jauh di luar ibukota sungguh sangat terasa maknanya.
Pun juga support teman-teman kantor
dan sahabatku di Jakarta sungguh tidak bisa dinilai dalam suatu parameter angka.
Selama
hamil, aku sangat memperhatikan asupan gizi dan nutrisi ruhaniku. Aku sadar,
segala makanan yang masuk ke perutku akan diserap juga oleh janinku. Oleh
karena itu asupan makananku aku sesuaikan dengan Tumpeng Gizi Berimbang. Menurut
Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia, Tumpeng Gizi
Berimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS) yaitu aneka ragam makanan
sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal.
TGS terdiri atas beberapa potong tumpeng yang dialasi oleh air putih. Potongan
tumpeng besar di atas air merupakan sumber karbohidrat. Kemudian dua potongan
sedang merupakan golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral.
Adapun dua potongan kecil di atas dua potongan sedang merupakan golongan
protein baik protein hewani maupun nabati. Menempati posisi teratas TGS
terdapat potongan kecil yang merupakan pelengkap seperti minyak, gula dan
garam.
Nutrisi ruhaniku juga tak luput dari
perhatianku. Aku sangat berhati-hati dalam bertingkah laku karena segala
tingkah lakuku akan dirasakannya dan bahkan akan menjadi pendidikan pertamanya.
Aku percaya bahwa pendidikan seorang anak bisa berawal dari masa kandungan.
Kalau selama mengandung kita melakukan hal-hal yang baik, maka kelak janin di perut
juga akan berperingai baik. Begitu pula sebaliknya.
Masa Lahirnya Pemimpin Kecilku
Setelah
9 bulan 10 hari berlalu, tibalah saat indah aku bertemu pemimpin kecilku.
Sebelum lahir, sengaja aku membawanya ke kota kelahiranku. Semua hal yang
berkaitan dengan kelahiran kupersiapkan dengan suka cita. Rumah sakit terbaik
sengaja aku pilih sebagai tempat kelahirannya. Dokter kandungan yang
membantukupun dokter pilihan di rumah sakit itu yang terkenal cerdas dan sabar.
Semua itu kulakukan karena aku inginkan yang terbaik untuk putraku, sang
pemimpin kecil.
Setelah
pecah ketuban dan mengalami kontraksi yang luar biasa, akhirnya aku bertemu
dengan pemimpin kecilku pada 01 Februari 2010 dini hari. Kontraksi yang luar
biasa membuatku berulang kali meminta proses melahirkan dengan cara operasi caesar. Dokter cantik yang cerdas dan
sabar itulah yang menolong dan menyemangatiku untuk melahirkan normal. Tentu
saja, suamiku juga turut andil di sampingku untuk memberikan support. Aku benar-benar berterima kasih
pada dokter itu atas dedikasinya melalukan hal terbaik bagi pasiennya. Ia
melakukan yang dibutuhkan pasien secara medis, bukan asal menuruti permintaan
operasi caesar pasien sepertiku.
Masa Emas Pemimpin Kecilku
Masa
emas pemimpin kecilku betul-betul aku perhatikan. Asupan nutrisi sesuai Tumpeng
Gizi Seimbang dan stimulus sesuai tahapan usianya aku terapkan dengan seksama. Literatur
tentang masa emas juga tak lupa kuselesaikan. Berbagai alat peraga sesuai
usianya pun aku aplikasikan untuknya. Pemimpin kecilku membutuhkan yang terbaik
di masa emasnya karena saat itu adalah saat puncak perkembangan otaknya.
Sinapsis di otaknya terus saling terhubung di masa itu.
Hal
yang tidak kulupakan dalam masa emasnya adalah memberinya konsep pola asuh yang
dinamis. Artinya aku menanamkan pola asuh keteladanan dan demokrasi. Keteladanan
akan memberinya pilihan karakter yang baik yang akan berguna selama hidupnya.
Harapanku, dengan keteladanan ini ia akan tumbuh menjadi pribadi baik yang
berkarakter. Sedangkan pola asuh demokrasi akan memberinya kebebasan melakukan
banyak hal yang disukainya sepanjang masih dalam koridor tidak mencelakakan
dirinya secara fatal. Aku mengizinkan anakku bermain hujan-hujanan dengan
durasi waktu tertentu, bermain tanah dan aktivitas lainnya yang tidak berakibat
fatal. Kotor ataupun lecet kecil itu hal biasa bila dibandingkan dengan nilai
tambah yang diperolehnya. Aku yakin, dengan membebaskannya akan memberikan pengetahuan
yang lebih dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Kepercayaan dirinya yang tumbuh
terbukti di usianya 3 tahun 4 bulan lalu, ia berani tampil maksimal dalam
sebuah gerak lagu di panggung hall
sebuah hotel dalam acara perpisahan sekolahnya.
Masa Lanjutan Pemimpin Kecilku
Setelah
masa emasnya berlalu, aku telah menyiakan beragam rencana untuk pemimpin
kecilku. Rencana pendidikan dan financialnya
sudah ada di kepalaku. Di mana dia akan menempuh pendidikan TK dan SD sudah ada
di benakku. Pilihan-pilihan sekolah di awal pendidikannya sangat menentukan
pembentukan karakternya sehingga kelak ketika ia menamatkan SD, ia telah
menjadi generasi berkarakter yang bisa memilih dengan baik jenjang pendidikan
selanjutnya. Aspek financial untuknya
pun sudah kurencanakan. Investasi sesuai budget
keuangan sudah kulakukan. Karena alasan inflasi, terus terang aku tidak
tertarik untuk menyediakannya sejumlah dana di rekening. Pilihan instrument investasi selain menampung
dana di rekening sedikit demi sedikit kulakukan untuk masa depannya.
Aku
terus belajar banyak hal untuk mendidik pemimpin kecilku. Perkembangan zaman
yang demikian cepat juga menuntutku untuk berlari agar bisa memberikan yang
terbaik untuk pemimpin kecilku. Manajemen waktu antara urusan kantor dan rumah
adalah salah satu kunci penting untuk mengantarkan pemimpin kecilku menjadi
generasi terbaiknya. Tak ketinggalan juga aku mengajaknya ke berbagai aktivitas
sosial yang kulakukan untuk menumbuhkan empati dan rasa berbagi.
Harapan
semua ibu relatif sama. Begitu juga dengan harapanku. Aku berharap anakku dan
anak-anak Indonesia lainnya akan tumbuh menjadi generasi emas yang cerdas baik
fisik maupun moral. Dengan begitu, Indonesia akan gemilang pada masanya.
0 Comments